Panduan Lengkap Budidaya Kopi Garut di Kabupaten Garut

Daftar Isi

 


Kabupaten Garut dikenal sebagai salah satu penghasil kopi Arabika terbaik di Indonesia. Kopi Garut—terutama yang berasal dari wilayah seperti Cikajang, Papandayan, Bayongbong, dan Pasirwangi—telah diakui dalam berbagai kompetisi kopi nasional maupun internasional. Untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, para petani perlu memahami teknik budidaya yang sesuai dengan kondisi alam Garut yang unik: dataran tinggi vulkanik dengan curah hujan sedang hingga tinggi.

Berikut panduan lengkap budidaya kopi di Garut dari nol hingga panen:

1. Pemilihan Lokasi dan Ketinggian Ideal

Kopi Arabika paling cocok dibudidayakan pada ketinggian 1.000–1.500 mdpl, dengan suhu 15–24°C. Garut memiliki banyak kecamatan dataran tinggi seperti:

Kecamatan         Ketinggian                        Potensi Kopi

Cikajang     1.200–1.700 mdpl                    Arabika unggul

Cisurupan         1.300 mdpl               Kopi aroma floral

Bayongbong     1.100–1.400 mdpl        Cocok untuk agroforestry

Pasirwangi        1.200 mdpl                Kopi dengan body kuat

Tanah vulkanik Garut memiliki kandungan organik tinggi, namun tetap disarankan melakukan uji pH tanah (ideal pH 5,5–6,5).

2. Pemilihan Varietas Kopi Unggul

Varietas Arabika yang direkomendasikan untuk Garut:

Varietas                      Kelebihan                                            Kekurangan

Sigarar Utang           Produktif tinggi, cepat berbuah     Rawan karat daun

Lini S-795               Rasa seimbang, adaptif         Pertumbuhan agak lambat

Typica Garut (lokal) Cita rasa khas, harga tinggi            Produksi rendah

3. Persemaian Bibit Kopi

Gunakan polybag ukuran 15×20 cm.

Media tanam: tanah gembur + kompos 1:1.

Letakkan di tempat teduh dengan sinar 50%.

Siram 1–2 kali sehari.

Bibit siap tanam setelah 6–8 bulan atau memiliki 5–7 pasang daun.

4. Persiapan Lahan dan Penanaman

Pola Tanam

Jarak Tanam Sistem Keterangan

2 × 2,5 m Monokultur Intensif

3 × 3 m Agroforestry Dikombinasikan dengan kayu keras atau buah

Tanaman Penaung (Peneduh) yang Cocok di Garut:

Lamtoro

Erythrina (dadap)

Albasia / sengon

Pohon alpukat

5. Pemeliharaan Tanaman Kopi

a. Penyiraman

Musim kemarau: 2–3 kali seminggu untuk bibit muda.

Kopi dewasa umumnya tahan kering.

b. Pemupukan

Usia Tanaman                Jenis Pupuk                 Dosis

0–1 tahun NPK 15-15-15 + kompos 100 g/tanaman tiap 3 bulan

1–3 tahun Pupuk organik + dolomit 5 kg/tanaman/tahun

>3 tahun Kombinasi NPK + pupuk kandang 1–2 kg NPK + 10 kg kompos

c. Pemangkasan

Pemangkasan bentuk: pilih 1 batang utama.

Pemangkasan produksi: potong cabang tua atau tidak produktif.

Pemangkasan tunas air: rutin tiap 2–3 bulan.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama/Penyakit Ciri Solusi

Penggerek Buah Kopi (PBKo) Buah bolong Bungkus buah atau semprot Beauveria bassiana

Karat Daun Bercak kuning oranye Gunakan varietas tahan & semprot fungisida organik

Nematoda Akar Akar bengkak Gunakan pupuk organik tinggi

7. Panen dan Pascapanen

Kopi mulai berbuah pada tahun ke-2 hingga ke-3 (Sigarar Utang) atau tahun ke-4 (Typica).

Petik buah merah penuh (red cherry), bukan hijau atau terlalu matang.

Metode Olah (Processing)

Metode                      Karakter Rasa                                  Waktu

Washed (Basah) Clean, acidity tinggi                      1–2 minggu

Natural (Kering) Sweet, fruity                                       3–4 minggu

Honey              Balanced                                             2–3 minggu

8. Potensi Ekonomi Kopi Garut

Komoditas                 Harga Jual                             Prospek

Cherry merah                Rp 8.000–12.000/kg              Untuk pengepul

Green bean                   Rp 80.000–120.000/kg               Untuk roaster

Roasted bean specialty Rp 200.000–350.000/kg    Untuk kafe / brand sendiri

Dengan 1 hektar kebun kopi, petani bisa menghasilkan 800–1.200 kg green bean per tahun, setara dengan pendapatan Rp 80–150 juta/tahun, tergantung kualitas.

9. Tips Sukses dari Petani Kopi Garut

Gunakan pupuk organik + mikroba lokal (MOL) secara rutin.

Terapkan sistem agroforestry untuk memperkuat ekosistem.

Bentuk koperasi atau kelompok tani agar bisa menjual langsung ke roaster.

Belajar cupping (uji cita rasa) untuk memahami kualitas produk sendiri.

Penutup

Budidaya kopi Garut bukan hanya kegiatan bercocok tanam biasa, melainkan bagian dari pelestarian warisan lokal dan peluang ekonomi besar. Dengan iklim dan tanah yang ideal, ditambah teknik budidaya yang tepat, kopi Garut bisa terus bersaing dengan kopi dari daerah lain bahkan hingga pasar internasional.

Jika Anda sedang atau ingin memulai usaha kopi di Garut, mulailah dari skala kecil namun terstandar. Tanam dengan cinta, rawat dengan sabar, dan panen dengan bangga — karena setiap cangkir kopi Garut menyimpan cerita dari tanah Priangan.