Panduan Lengkap Budidaya Kentang di Kabupaten Garut

Daftar Isi

 

Garut dikenal sebagai salah satu lumbung kentang terbaik di Jawa Barat. Kawasan seperti Cikajang, Pasirwangi, Cisurupan, Wanaraja, hingga lereng Papandayan dan Darajat memiliki iklim sejuk serta tanah vulkanik yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman kentang. Tidak heran jika sebagian besar warga di daerah-daerah ini menggantungkan hidup dari komoditas umbi yang satu ini.

Kalau kamu tertarik menanam kentang—entah hanya di lahan kecil atau ingin serius di skala besar—panduan ini bisa jadi pegangan mulai dari persiapan lahan hingga hitungan keuntungan.

Mengenal Jenis Kentang yang Cocok untuk Garut

Ada beberapa varietas kentang yang umum dibudidayakan oleh petani Garut:

Granola → paling populer karena hasil panennya tinggi, warna kulit kuning agak kasar, cocok untuk pasar umum.

Atlantik → banyak digunakan untuk industri keripik karena kadar airnya rendah. Harga jualnya lebih stabil tapi bibitnya lebih mahal.

Meda dan Cipanas → lebih adaptif terhadap berbagai kondisi tanah tetapi hasilnya sedikit lebih rendah dibanding Granola.

Kentang merah (Red Pontiac atau varietas lokal) → jarang ditanam tetapi memiliki nilai jual tinggi untuk pasar restoran atau hotel.

Dalam praktiknya, petani Garut hampir selalu menanam Granola karena lebih aman secara ekonomi. Namun jika kamu ingin mengejar pasar khusus, Atlantik dan kentang merah bisa jadi pilihan menarik.

Syarat Tumbuh Kentang di Garut

Kentang paling ideal ditanam pada ketinggian antara seribu sampai dua ribu meter di atas permukaan laut. Suhu yang terlalu panas akan membuat daun menguning sebelum waktunya, sedangkan suhu yang terlalu dingin membuat pertumbuhan terhambat. Untungnya wilayah seperti Cikajang dan Pasirwangi memiliki suhu 15 sampai 22 derajat celcius yang pas untuk pembentukan umbi.

Tanah terbaik untuk kentang adalah tanah gembur, kaya bahan organik, dan punya drainase baik. Kalau tanahnya keras atau terlalu basah, umbi mudah busuk. Jadi pengolahan lahan adalah tahap yang sangat menentukan keberhasilan.

Cara Mempersiapkan Lahan

Lahan dicangkul atau dibajak sedalam mungkin agar tanah gembur. Setelah itu dibuat guludan atau bedengan. Ukurannya tidak baku, yang penting tinggi gundukan cukup untuk mencegah air menggenang di sekitar batang. Pada tanah yang rawan erosi seperti lereng Garut bagian atas, bedengan sebaiknya dibuat mengikuti kontur agar tidak mudah longsor.

Sebelum ditutup tanah, pupuk kandang fermentasi ditaburkan di sepanjang bedengan. Banyak petani sukses menggunakan kotoran domba atau ayam yang sudah difermentasi, bahkan ada yang menambahkan kompos jerami agar struktur tanah lebih gembur.

Memilih Bibit Kentang

Bibit kentang bukan berupa biji, melainkan umbi yang sudah bertunas. Pilih ukuran sedang, tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Kalau bibitnya besar bisa dipotong asalkan setiap potongan memiliki dua tunas atau lebih. Setelah dipotong, jemur sebentar agar luka mengering supaya tidak busuk setelah ditanam.

Bibit bersertifikat lebih aman, tapi harganya lebih tinggi. Sebagian petani Garut membeli bibit dari panenan sebelumnya, namun risiko penyakit akan lebih tinggi jika tidak diseleksi dengan ketat.

Cara Menanam

Gunakan alat sederhana seperti tugal atau cangkul kecil untuk membuat lubang. Penanaman sebaiknya dilakukan pagi atau sore agar bibit tidak kepanasan. Tunas diletakkan menghadap ke atas, lalu ditutup dengan tanah halus.

Setelah tanam, sebagian petani langsung memasang mulsa plastik hitam perak. Fungsinya untuk menjaga kelembaban, mencegah rumput liar, dan membuat umbi lebih bersih saat dipanen. Namun jika tidak punya modal untuk mulsa, lahan tetap bisa dikelola secara manual dengan penyiangan rutin.

Pemupukan dan Perawatan

Kentang termasuk tanaman yang rakus makanan. Itulah mengapa pupuk organik sangat penting sebagai dasar, lalu dilanjutkan dengan pupuk kimia seperti NPK atau KCL pada umur sekitar dua minggu setelah tanam. Pupuk diberikan dengan cara dibenamkan di samping batang atau disebar lalu ditutup tanah.

Pada umur satu bulan, tanaman biasanya sudah setinggi lutut. Pada fase ini dilakukan pembumbunan, yaitu menimbun batang bagian bawah dengan tanah agar umbi bisa terbentuk lebih banyak.

Penyiraman tidak perlu setiap hari. Cukup jaga agar tanah tidak terlalu kering. Kalau musim hujan, justru harus hati-hati karena kelebihan air akan memicu serangan busuk umbi.

Hama dan Penyakit yang Harus Diwaspadai

Musuh utama kentang di Garut adalah busuk daun (late blight). Penyakit ini bisa membuat tanaman mati dalam beberapa hari jika tidak segera disemprot fungisida. Ciri awalnya adalah daun bagian bawah mulai menghitam lalu mengering. Pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati, jadi penyemprotan rutin harus dilakukan meskipun tanaman masih sehat.

Selain itu sering muncul kutu daun, ulat grayak, dan nematoda. Beberapa petani menggunakan pestisida kimia, tetapi sebagian lain beralih ke pestisida nabati dari bawang putih, serai, atau daun pepaya karena lebih aman bagi tanah.

Menjelang Panen

Sekitar umur tiga bulan, daun mulai menguning dan batang terlihat layu. Ini bukan tanda sakit, melainkan saat alami tanaman berhenti tumbuh. Setelah itu tunggu seminggu hingga kulit umbi menguat, lalu bisa dimulai panen.

Panen bisa dilakukan manual dengan garpu atau sekop. Jangan terlalu dalam agar umbi tidak terbelah. Setelah diangkat, umbi dijemur sebentar untuk mengurangi kadar air lalu disortir berdasarkan ukuran.

Potensi Keuntungan

Petani Garut yang berhasil biasanya panen antara lima belas hingga dua puluh lima ton per hektar. Harga kentang memang fluktuatif, tetapi selama permintaan pasar tinggi seperti saat puasa, lebaran, atau musim hujan, harga bisa naik dua kali lipat.

Dengan manajemen yang baik, modal bisa kembali hanya dalam satu musim tanam. Apalagi jika dijual langsung ke pengepul besar atau pemasok restoran, margin keuntungan jauh lebih tinggi dibanding dijual eceran.

Kesimpulan

Budidaya kentang di Garut adalah usaha yang menjanjikan, tapi tidak bisa asal tanam. Lahan harus disiapkan matang, bibit harus sehat, hama harus dikendalikan sejak dini, dan panen harus tepat waktu. Jika semua dilakukan dengan benar, satu musim tanam bisa menghasilkan keuntungan yang cukup besar.